Jumat, 22 Agustus 2008

........

Hal-hal yang pengen kita omongin, atau yang harus kita bilang justru nggak pernah terungkap.
Parahnya lagi, kita terbiasa pake simbol-simbol atau kata-kata lain buat nunjukin arti sebenarnya.
Walhasial, sering dech kita miss communication dan buat orang yang kita cintai merasa bete, nggak disayang,nggak di hargai

Iya sech, ada saat-saat kita ngerasa nggak nyaman mengekspresikan cinta yang kita rasa, karena takut mempermalukan orang lain, atau diri kita sendiri.Kita ragu buat bilang "I LOve U" jadinya kita menyampaikan perasaan itu lewat kata-kata yang lain: "Jaga diri baik-baik, Belajar yang bener, hati-hati di jalan,Jangan ngebut,Jangan lupa makan" Tapi, sebenarnya itu cuma pilihan dari perkataan "Saya sayang kamu,saya peduli sama kamu, kamu sangat berarti bagi saya, saya nggak mau kamu terluka"

So, nggak ada salahnya kita mencoba MENDENGARKAN CINTA lewat kalimat-kalimat yang dikatakan orang lain.
Ungkapan eksplisit itu penting, tapi bagaimana kita mengungkapkannya bisa jadi jauh lebih penting.
Setiap pelukan bermakna cinta meski kata-kata yang keluar sangat berbeda.
Setiap perhatian yang di berikan orang lain menyimpan cinta walau bentuknya kaku atau mungkin kasar. Yang pasti, kita harus mencari dan mendengar cinta yang ada di baliknya.

Seorang ibu bisa ngomelin anaknya karena nilai raport atau kamarnya yang berantakan. Si anak mungkin hanya mendengar omelannya. Tapi kalau dia bener-bener MENDENGAR, dia bakal mendapatkan cinta dari sana. Kepedulian dan cinta ibunya muncul dalam bentuk omelan. Tapi gimana pun juga, itu adalah cinta.

Kita mengungkapkan cinta dalam banyak cara. Hadiah ulang tahun, pesan-pesan kecil, dengan senyuman, dengan airmata. Cinta tidak hanya ada dalam kata-kata, tapi juga dalam diam. Dan seringkali kita menunjukkan cinta dengan memaafkan orang yang nggak mau mendengar cinta yang kita sampaikan.

Masalah dalam "Mendengarkan Cinta" adalah kesulitan dan keterbatasan kita untuk mengerti bahasa cinta yang dipakai orang lain. Yang kerap terjadi, kita jarang mendengarkan orang lain. Kita mendengar kata-kata, tapi kita tidak mempertimbangkan ekspresi atau tindakan-tindakan yang mengiringi kata-kata itu. Sering juga kita cuma bisa mendengar hal-hal negatif, penolakan, kesalah pahaman dan mengabaikan cinta yang menjadi dasarnya.

Dengerin dech, cinta-cinta yang ada disekitar kita
kalau kita bener-bener berusaha mendengarkan,kita bakal menemui bahwa kita sebenarnya memang dicintai.
Mendengarkan cinta bisa membuat kita sadar bahwa dunia ini adalah tempat yang begitu indah.

Cinta adalah anugerah
Membuat kita tertawa
Membuat kita bernyanyi
Membuat kita sedih
Membuat kita mengangis
Membuat kita bertanya "Kenapa?"
Membuat kita menerima
Membuat kita memberi
dan yang paling penting,membuat kita hidup.

Bukanlah kehadiran atau ketidak hadiran yang penting.
Kita tidak perlu merasa kesepian meski kita sedang sendiri. Sendri itu perlu.
dan itu jangan sampai membuat kita jadi kesepian. Yang jadi masalah bukan berada bersama seseorang, tapi berada untuk seseorang.

Jangan pernah ragu mengatakan cinta. Jujurlah dengan apa yang kita rasa dan katakan. Nggak ada ruginya mengekspreskan diri. Ambil kesempatan untuk mengungkapkan pada seseorang betapa pentingnya dia buat kita. Lakukan, buat perubahan, hindari penyesalan.

Satu lagi, tetaplah dekat dengan kawan dan keluarga, karena mereka udah berjasa membangun diri kita yang sekarang. Cinta memang ada untuk di tebarkan. Dan saat cinta yang kita berikan diterima, atau di balas, itulah saat hidup menjadi penuh makna

the Wise

"Dalam hidup ini, ada seseorang yang hanya
memiliki satu orang saja yang sangat istimewa bagi dirinya
dan tidak ingin terpisahkan untuk selama-lamanya.
Namun jika salah satu dari mereka pergi,
akan lebih baik bagi yang ditinggalkan untuk tetap sendiri
daripada ia memaksakan mencari pengantinya."


Ketika aku kirimkan padamu seorang teman
Aku tidak memberikan seseorang yang sempurna karena engkau pun tidak sempurna
Aku mempertemukanmu dengan teman-teman yang sama denganmu
Sehingga kalian dapat saling mengisi, berbagi dan bertumbuh bersama.

Jika kamu memancing ikan, kerika ikan itu terikat di mata kail
hendaklah angkat dan jagalah ia dengan baik
Janganlah sesekali kamu lepaskan ia begitu saja
Karena ia akan sakit oleh karena ketajaman mata kailmu
Begitulah juga dalam kehidupan
Janganlah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang,
bila memang rasa itu tidak pernah ada
Ketika kamu menyukai seseorang dan ia mulai menyayangimu, hendaklah kamu bisa menjaga hatinya
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja
Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan m ungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi ia mengingat.....

Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh, tapi cukupkan sebatas apa yang kamu perlu.
Karena bila sekali retak, akan sukar bagimu untuk menjadikannya kembali seperti semula
Akhirnya kamu akan kecewa dan ia akan dibuang

Begitu pula jika kamu memiliki seseorang terimalah apa adanya
Jangalah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa. Anggaplah ia manusia biasa.Sehingga apabila sekali waktu melakukan kesalahan, maka kamu akan lebih mudah menerima ketidaksempurnaannya dan memaafkannya.

Berbagilah kasih, berusahalah saling menerima dan peliharalah sifat mudah memaafkan.
dengan demikian persahabatan menjadi lebih indah.
Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi yang baik, putih dan sehat untuk dirimu, mengapa kamu harus berlengah dan mencoba mencari makanan yang lain?

Begitu juga ketika kamu bertemu dengan seseorang yang membawa kebaikan kepada dirimu, menyayangimu, mengasihimu dengan tulus dan sepenuh hati
mengapa kamu harus berlengah dan mencoba membandingkannya dengan yang lain?
Ingatlah, jangan permah mengejar kesempurnaan, karena kelak kamu akan kehilangan yang terbaik yang sudah kamu raih dan kamu akan menyesal.

Ya Tuhan, terima kasih atas bisikan indahmu
Aku mohon ya Tuhan, ketika aku menyukai seorang teman, tolong ingatkan aku bahwa didunia ini tidak akan pernah ada sesuatu yang abadi
Pada masanya, segala sesuatu itu pasti akan berakhir.
Sehingga ketika seseorang meninggalkanku, aku akan tetap kuat dan tegar
karena aku bersama YANG TIDAK PERNAH BERAKHIR, yaitu Cinta-MU ya Tuhan



6 Pertanyaan (Kata Mutiara

Suatu hari seorang guru berkumpul dengan murid-muridnya......
Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan

Pertama
"apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?"
Murid-muridnya ada yang menjawab
"Orang tua, Guru, Teman dan kerabatnya"

Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "Kematian"
Sebab Kematian adalah PASTI adanya

Lalu sang Guru meneruskan pertanyaan kedua
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?"
murid-muridnya ada yang menjawab
"Negara China,Bulan, Matahari,Bintang-bintang"

Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban itu benar
Tapi yang paling benar adalah "Masa Lalu"
Siapaun kita...bagaimana pun kita... dan betapa kayanya kita... tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu....
Sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang

Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan ketiga
"Apa yang paling besar di dunia ini?"
Murid-muridnya menjawab
"Gunung, Bumi dan Matahari"

Semua jawaban itu benar kata sang Guru....

Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu"
Banuak manusia menjadi celaka karena mengikuti hawa nafsunya
Segala cara di halalkan demi mewujudkan impian nafsu
Karena itu kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini
jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka atau kesengsaraan dunia dan akherat

Pertanyaan keempat adalah
"Apa yang paling berat di dunia ini?
Diantara muridnya ada yang menjawab
"Baja,Besi dan Gajah"
Semua jawaban hampir benar kata sang Guru
Tetapi yang paling berat adalah "Memegang Amanah"

Pertanyaan kelima adalah
"Apa yang paling ringan di dunia ini?"
ada yang menjawab "Kapas,Angin,Debu,dan Daun-daun"
Semua benar

Tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "Meninggalkan Ibadah."

Lalu pertanyaan keenam adalah
"Apakah yang paling tajam di dunia ini?"
Murid-muridnya menjawab dengan serentak "PEDANG...."
"(Hampir) Benar kata sang Guru
Tetapi yang paling tajam adalah "Lidah Manusia"
karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri

Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN
Senantiasa belajar dari MASA LALU
dan tidak mengikuti NAFSU???
Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun
dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH
serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita???