Rabu, 09 April 2008

reNCanaNYA SelaLU iNDah

Jenny, gadis cantik kecil berusia 5 tahun dan bermata indah. Suatu
hari ketika ia dan ibunya sedang pergi berbelanja ia melihat sebuah
kalung mutiara tiruan yang sangat Indah, dan harganya-pun cuma 2,5
dolar. Ia sangat ingin memiliki kalung tersebut dan mulai merengek
kepada ibunya. Akhirnya sang Ibu setuju, katanya: "Baiklah, anakku.
Tetapi ingatlah bahwa meskipun kalung itu sangat mahal, ibu akan
membelikannya untukmu. Nanti sesampai di rumah, kita buat daftar
pekerjaan yang harus kamu lakukan sebagai gantinya. Dan, biasanya kan
Nenek selalu memberimu uang pada hari ulang tahunmu, itu juga harus
kamu berikan kepada ibu." "Okay," kata Jenny setuju.
Merekapun lalu membeli kalung tersebut.. Setiap hari Jenny dengan rajin
mengerjakan pekerjaan yang ditulis dalam daftar oleh ibunya. Uang yang
diberikan oleh neneknya pada hari ulang tahunnya juga diberikannya
kepada ibunya. Tidak berapa lama, perjanjiannya dengan ibunya pun
selesai. Ia mulai memakai kalung barunya dengan rasa sangat bangga. Ia
selalu memakai kalung itu kemanapun ia pergi. Ke sekolah taman
kanak-kanaknya, ke supermarket, bermain bahkan pada saat ia tidur,
kecuali pada saat mandi. "Nanti lehermu jadi hijau," kata
ibunya...Jenny juga memiliki seorang ayah yang sangat menyayanginya.
Setiap menjelang tidur, sang ayah selalu membacakan sebuah buku cerita
untuknya. Pada suatu hari seusai membacakan cerita, sang ayah bertanya
kepada Jenny; "Jenny, apakah kamu sayang ayah?" "Pasti, yah. Ayah tahu
betapa aku menyayangi ayah.""Kalau kau memang mencintai ayah,
berikanlah kalung mutiaramu pada ayah." "Yaa... ayah, jangan kalung
ini. Ayah boleh
ambil mainanku yang lain, Ayah boleh ambil Rosie, bonekaku yang
terbagus, Ayah juga boleh ambil pakaian-pakaiannya yang terbaru tapi
jangan ayah ambil kalungku..." "Ya anakku, tidak apa-apa... tidurlah."
Ayah Jenny lalu mencium keningnya dan pergi, sambil berkata: "Selamat
malam anakku, semoga mimpi indah."

Seminggu kemudian setelah membacakan cerita ayahnya bertanya lagi:
"Jenny apakah kamu sayang ayah?" "Pasti, Yah. Ayah kan tahu aku sangat
mencintaimu. " "Kalau begitu, boleh ayah minta kalungmu?" "Yaa, jangan
kalungku..., Ayah ambil Ribbons, kuda-kudaanku. ... Ayah masih ingat
kan ? Itu mainan favoritku. Rambutnya panjang dan lembut. Ayah bisa
memainkan rambutnya, mengepangnya dan sebagainya. Ambillah Yah, Asal
ayah jangan minta kalungku..." "Sudahlah nak, lupakanlah," kata sang
ayah.
Beberapa hari setelah itu Jenny mulai berpikir, kenapa ayahnya selalu
meminta kalungnya? dan kenapa ayahnya selalu menanyai apakah ia sayang
padanya atau tidak? Beberapa hari
kemudian ketika ayah Jenny membacakan cerita, Jenny duduk dengan
resah. Ketika ayahnya selesai membacakan cerita, dengan bibir bergetar
ia mengulurkan tangannya yang mungil kepada ayahnya sambil berkata:
"Ayah..., terimalah ini.." Ia lepaskan kalung kesayangannya dari
genggamannya, dan dengan penuh kesedihan kalung tersebut berpidah ke
tangan sang ayah... Dengan satu tangan menggenggam kalung mutiara
palsu kesayangan anaknya, tangan yang lainnya mengambil sebuah kotak
beludru biru kecil dari kantong bajunya. Di dalam
kotak beludru itu terletak seuntai kalung mutiara yang asli, sangat
indah dan sangat mahal... Ia telah menyimpannya begitu lama untuk anak
yang dikasihinya. Ia menunggu dan menunggu agar anaknya mau melepaskan
kalung mutiara plastiknya yang murah, sehingga ia dapat memberikan
kepadanya kalung mutiara yang asli

Begitu pula dengan dengan Tuhan kita... seringkali Ia menunggu lama
sekali agar kita mau menyerahkan segala milik kita yang palsu ... dan
menukarnya dengan sesuatu yang sangat berharga....

jadiLAh DirI ANda SeuTUHnyA

Disuatu telaga besar milik seorang saudagar kaya,
hiduplah bermacam-macam ikan dengan suka cita.
Telaga yang begitu besar dengan berbagai macam tanaman air
yang menghiasi, memberikan suasana tenang bagi siapa saja
yang melihatnya.
Tepat ditengah telaga tersebut, terdapat sebuah air mancur kecil,
yang menghasilkan gelembung-gelembung udara didalam air.
Ikan yang berada didalam telaga tersebut terlihat kesana kemari
dengan gembira bermain-main dengan gelembung-gelembung air
tersebut.

Sang saudagar kaya sangat mencintai ikan-ikannya sehingga
dengan rajin setiap harinya, dia memberi makan ikan-ikan tersebut
dengan udang-udang kecil yang dihaluskan.
Hampir ratusan ikan yang tinggal didalam telaga tersebut,
dengan berbagai macam jenis dan bentuknya.
Dari ratusan ikan tersebut, terdapat seekor ikan mas bertubuh
besar dan berwarna emas.
Sepintas ikan ini sangatlah lincah dan menarik, namun ada satu
sifat jelek yang dimiliki ikan ini, yaitu sifat ketergantungannya.

Pada saat siang hari, ikan-ikan di telaga tersebut seperti biasa
menanti tuannya untuk diberi makan, termasuk si ikan mas.
Namun setelah ditunggu-tunggu sang saudagar kaya yang dinanti
tidak datang juga.
Ternyata karena suatu kesibukkan mengharuskan sang saudagar
kaya untuk keluar kota untuk waktu yang agak lama.
Ikan-ikan ditelaga tersebut berinisiatif memakan tanaman air yang
ada disekitar telaga tersebut, hanya si ikan mas yang tetap
menunggu dan menunggu

"Hai ikan mas, makanlah tanaman air ini, kamu tinggal menggigit
dan mengunyahnya, untuk makan siang kamu" Teriak ikan-ikan
yang lain kepada si ikan mas

"Tidak, akan tidak bisa memakan dan mengigitnya. Saya tidak bisa.
Saya akan menunggu tuan kita memberi makan saja" Jawab ikan
mas itu dengan ketusnya

Hari semakin malam, namun sang saudagar kaya yang ditunggu
ikan mas tersebut, tidak kunjung datang.
Ikan-ikan yang lain, sudah kenyang menyantap tanaman air,
hanya si ikan mas yang kelaparan karena belum memakan apa pun.
Akibat menahan lapar yang begitu dahsyat, si ikan mas mulai
merasa lemas di sekujur tubuhnya, namun dia tetap merasa tidak
bisa memakan tanaman air tersebut, karena dia terbiasa diberikan
makan oleh tuannya.

Sudah 2 hari, si ikan mas menahan lapar dan akhirnya tubuhnya pun
kaku karena kelaparan, di lubung makanan yang berlimpah.
Dia mati bukan karena tidak ada makanan, namun karena sifat
ketergantungan terhadap orang lain.

~Banyak sekali kita melihat di kehidupan ini, sifat ketergantungan
yang berlebih terhadap orang tua, saudara dan terhadap orang lain.
Sifat ketergantungan yang berlebih akan membuat diri kita tidak
terasah, merasa tidak percaya diri dan tidak mampu memekpresikan
kemampuan diri kita.
Kita boleh belajar, mengikuti dan dimotivasi oleh orang lain,
namun hendaknyalah kita harus selalu yakin pada kemampuan diri
kita dan menjadi diri kita sendiri, karena setiap orang punya
kemampuan untuk menjadi sukses, hanya pandangan dan
perjuangan akan arti sukses yang salah, yang menghalangi
datangnya kesuksesan tersebut.
Jadilah diri anda seutuhnya!!! ~

lePAskANLAh

Disuatu desa yang dekat dengan pergunungan, tinggallah seorang
nenek yang sebatang kara.
Dia tinggal sendirian dan hanya ditemanin oleh seekor anjing kecil,
sahabat sejatinya.
Sehari-hari nenek tua tersebut bercocok tanam di halamannya
yang kecil, menanam beraneka macam sayur-sayur sebagai
sumber makanannya.

Dia telah lama ditinggal oleh keluarga tercintanya, suaminya telah
lama meninggalkannya karena menikah lagi dengan seorang janda
kaya.
Sedangkan anak semata wayangnya meninggal pada saat berusia
5 tahun akibat terjatuh di sungai tak jauh dari tempat sang nenek
tua tinggal.
Namun walaupun hidup sebatang kara, nenek tersebut selalu
bersikap riang dan tersenyum kepada siapa saja yang ditemuinya,
sekalipun dengan anjing ataupun hewan-hewan yang dilihatnya.
Dia selalu menyapa setiap orang yang dijumpainya.

Sikap riang dan ramah tersebut membuat semua orang menyukainya,
dan memberinya julukan Si Nenek Bijaksana.

Suatu hari, tak jauh dari rumah si nenek bijaksana, terlihat seorang
pemuda yang sedang patah hati sambil membawa sebilah pisau
tajam yang ditancap2kan ke tanah.
Sesekali pemuda itu terlihat duduk diam, dan tak lama kemudian
terlihat wajahnya yang kusut memandang kosong ke suatu arah
yang tidak jelas.

Melihat pemuda tadi, si nenek bijaksana tahu bahwa pemuda
tersebut banyak memiliki masalah dan dia pun mendekatinya.
Disapanya ramah si pemuda tersebut:
"Wahai anak muda, kenapa engkau begitu kusut, apa yang
menjadi masalah bagimu? mungkinkah aku dapat membantunya? '
tanya si nenek ramah
Pemuda tadi memandang sang nenek dan seketika kembali
memandang suatu arah dengan tatapan kosongnya tanpa
menjawab perkataan nenek tersebut sedikit pun

Melihat sikap pemuda tersebut yang tidak mengabaikan
kata-katanya, sang nenek pun tersenyum dan diambilnya pisau
ditangan sang pemuda dan diukirnya satu kata ditanah tepat
didepan sang pemuda.
Satu kata tersebut adalah LEPASKANLAH.

Melihat kata tersebut sang pemuda menitikkan air mata,
dan menatap sang nenek dengan berkata:
"Saya telah memikirkan masalah ini sampai berapa minggu,
dan aku pun berniat untuk bunuh diri karena selalu tidak berhasil
mengikuti ujian menjadi seorang pejabat negara walaupun telah
aku ikuti berulang-ulang kali, namun satu kata dari mu membuat
aku mengerti arti hidup"

"Anak muda, apapun masalahmu, jangan menyiksa dirimu seperti
ini. Karena ingatlah apapun masalahmu pasti ada pemecahannya,
bila kamu mau berpikir untuk melepaskannya" sahut sang nenek

"Jadikanlah masalah sebagai proses hidupmu, bukan sebagai
beban dalam kehidupanmu, karena dengan begitu kita akan
dapat menghargai hidup ini dengan sungguh-sungguh" lanjut
sang nenek

Sang nenek bijaksana pun menceritakan hidupnya yang sebatang
kara namun dapat menikmati hidup ini tanpa merasanya sebagai
beban.
Sang pemuda yang mendengarkan cerita sang nenek
bijaksana pun menyadari masalah yang dihadapinya tidaklah
sebesar masalah yang dihadapi sang nenek namun dirinya cepat
menyerah dan mengambil jalan pintas untuk memecahkan
masalah tersebut.

~Jangan jadikan masalah "kecil" sebagai alasan kita untuk tidak
bisa sukses.
sering kali kita jumpai dikehidupan sehari-hari, anak muda yang
tidak mau melanjutkan sekolah karena tidak lulus ujian disekolah
favoritnya, karyawan yang berhenti kerja karena gagal
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya,
dan masalah-masalah "kecil" lainnya yang dijadikan tameng untuk
tidak sukses dan putus asa.
Ingatlah, "Masalah besar jadikanlah menjadi Masalah kecil,
dan masalah kecil anggaplah hilang".
Pola pikir demikianlah, yang menjadikan kita individu yang sukses
dengan bijaksana.
Jangan terpaku pada satu masalah "kecil".
Lepaskanlah. .....masih banyak masalah dihidup kita.
Jangan jadikan masalah "kecil" sebagai penghalang kesuksesan kita~

taTO gAMbAr SiNgA

Suatu ketika ada seorang lelaki yang menginginkan tatto gambar singa
dipunggungnya.
Ia lalu pergi ke tukang tatto yang paling hebat, dan mengemukakan maksudnya.
Ia lalu memilih sebuah gambar singa yang tampak sangat gagah.

Kemudian tukang tatto itu mulai bekerja.
Tetapi segera setelah merasakan beberapa tusukan jarum tatto, lelaki itu
mengerang kesakitan,

"Engkau mau membunuhku?! Bagian mana yang sedang kau gambar?"
"Aku baru mengerjakan bagian ekornya," jawab tukang tatto itu.
"Kalau begitu, hapus saja ekornya. Biarlah gambar singa itu tanpa
ekor,"teriak lelaki itu.

Kemudian tukang tatto itu bekerja lagi.
Dan lagi-lagi si lelaki itu tak tahan merasakan sakitnya tusukan jarum.
Ia lalu menjerit,
"Wadow, sakit sekali. Bagian mana yang sedang kau gambar kali ini?"
"Kali ini," jawab tukang tatto itu, "adalah bagian telinga singa."
"Tinggalkan saja bagian itu. Biarkan gambar singaku telinga," katanya sambil
terengah-engah.

Maka, tukang tatto itu mencoba lagi dengan hati-hati.
Tetapi segera saja,setelah jarum menusuk kulitnya, lelaki itu menggeliat
lagi.
"Sekarang katakan, bagian mana yang sedang buat?"
"Ini adalah perut singa," kata tukang tatto itu dengan putus asa.
"Aku tak mau singa dengan perut!" teriak lelaki itu.

Dengan perasaan jengkel tukang tatto itu berdiri sebentar, lalu membuang
jarum dan berteriak,
"Seekor singa tanpa ekor, tanpa kepala, tanpa perut? Siapa yang bisa
menggambar singa seperti itu?
Bahkan Tuhan pun tidak!"

Pojok Renungan :
Kita takkan pernah jadi singa, si raja rimba, bila takut pada panasnya gurun
pasir.
Kita takkan pernah jadi elang, si raja langit, bila gentar pada gamangnya
ketinggian..
Maka kita pun takkan menjadi apa-apa bila takut pada apa-apa.

Ibu Mertua VS MenaNTu

Pada saat sebelum nikah dunia ini hanya milik kita berdua. Cintaku
dan cintamu yang tulus bak semangkok bakso dengan bihun dengan kuah
bening, tanpa bawang goreng, tanpa sambel, tanpa tauge, tanpa cuka
dsb-nya, tetapi setelah nikah menjadi satu periuk, ternyata tidak
berlaku lagi satu piring seindah impian. Disitulah muncul "The Other
Woman" yang hingga saat ini selalu berada dibelakang layar dan
jarang tampil.

Tadinya si Dia itu hanya merupakan bayangan yang samar-samar saja,
tetapi akhirnya timbul menjadi kenyataan seperti juga dalam film
J.Lo "Monster in Law". Maka dari itu tidaklah heran apabila di dalam
sinetron Jepang, Korea, ibu mertua yang judes membully menantu masih
menjadi tema abadi.

Problem utama dari pertikaian antara mertua dan mantu itu selalu
sama; dimana mereka mengasihi pria yang sama dan keduanya mengklaim
bahwa pria tersebut sebagai miliknya.

Sang Mertua mengklaim bahwa ia adalah anaku yang telah kubesarkan
selama puluhan tahun, apakah akan kuserahkan/percayak an secara
begitu saja dalam sehari kepada perempuan yang tidak kukenal. Sang
Istri mengklaim bahwa ia adalah suamiku dan sejak hari perkawinan ia
adalah sah miliku 100%, dimana saya tidak bersedia untuk
membagikannya lagi dengan siapapun juga.

Maka tidaklah heran kalau kita sering mendengar curhat dimana
seorang istri mengutarakan, bahwa suaminya itu OK berat, tapi mana
tahan dengan ibunya. Begitupun kebalikannya, bahwa anaknya itu OK
berat hanya sayang ia telah memilih istri yang salah. Saya mengalah
bahkan merestui perkawinan putera saya dengan cewek itu, hanya demi
kebahagiaan putera saya, selain dari itu No-Way !

Keluhan dari sang Mertua pada umumnya, ia merasakan bahwa atensi
maupun kasih sayang dari puteranya jauh berkurang sejak ia menikah.
Bahkan agar anaknya mau datang kerbujung pun harus ngemis dahulu.
Kebalikannya sang istri merasa bahwa suaminya jauh lebih banyak
memberikan atensi maupun kasih sayang kepada ibunya daripada kepada
dia. Masa sih setiap hari Minggu/Libur harus melakukan kunjungan
wajib kerumah mertua, kapan suamiku ada waktu hanya untuk saya dan
anak-anak saja ? Hal inilah yang menjadi tema pokok kebanyakan
perceraian pada awal pernikahan mereka.

Disisi lain Sang Suami, merasa terjepit disatu pihak ia ingin selalu
membahagiakan istrinya, dilain pihak ia tidak ingin menyakiti ibu
kandungnya. Kepada kedua perempuan itu ia memiliki tanggung jawab
dan juga mengasihinya, tetapi keputusan apa yang harus diambil pada
saat ia harus memilih, sang ibu ataukah sang istri?

Harus diakui pada saat sebelum kawin, sang gadis memperhatikan
kebutuhan sang Mertua dan juga tidak pernah lupa memberi kado.
Bahkan pada saat pertemuan pertama pun hatinya tegang dan deg-
degan; "Apakah dandanan saya tidak terlalu menor, apakah saya
berlaku cukup sopan?" Hanya dengan satu tujuan saja ialah mencari
hati dari sang Ibu Mertua, tetapi setelah berhasil menggaet
puteranya, boro-boro ngasih kado, berkujung setahun sekali saja
kalau tidak terpaksa ogah !

Mrs Deborah Merrill - Guru Besar dari Clark University; pengarang
buku "Mother-In-Law and Daughters-In- Law. Understanding the
relationship and what makes them Friends for Foe" menyatakan
bahwa "Pertemuan Pertama" antara Mertua dan Mantu adalah saat yang
terpenting untuk menentukan hubungan berikutnya bagi mereka berdua.
Kesimpulan ini ia dapatkan setelah mengadakan penelitian dari jajak
pendapat terhadap ratusan pasangan yang telah menikah bertahun-
tahun. Bahkan salah seorang responden menyatakan bahwa ia sering
bermimpi ketika membunuh Ibu Mertuanya.

Setelah puteranya menikah, banyak ibu mertua merasakan seakan-akan
ia dikucilkan dari puteranya, ia tidak merasa terlibat lagi di dalam
keluarga puteranya. Ia hanya sekedar penonton dari luar, tetapi
kebalikannya pada saat sang putera butuh baby sitter, bantuan
materi, baru ia tahu no telpon ibunya.

Apakah hubungan antara mantu dan mertua itu harus selalu buruk ?
Tidak sebab kenyataannya lebih dari 50% responden menyatakan bahwa
mereka memiliki hubungan yang baik antar mertua dan mantu.

Hubungan antara mertua dan mantu akan bisa menjadi baik, apabila
sang mertua dapat menerima kenyataan bahwa puteranya itu sekarang
bukan anak kecil lagi yang harus selalu diperhatikan dan diutamakan
terus-menerus. Berilah kesempatan dan kepercayaan kepada istrinya,
bahwa istrinya pun dapat mengurus dan memberikan kasih sayang yang
sama besarnya seperti yang diberikan oleh dia. Berikanlah kebebasan
kepada putera Anda untuk menentukan sendiri, kapan ia mau menelpon
ataupun datang berkujung.

Kesalahan dari kebanyakan mertua, ialah terlalu kritis, terhadap
mantunya, misalnya karena tidak pandai masak, atau tidak bisa
mengurus anak, ataupun tidak bisa mengurus kebersihan rumah.
Walaupun rumah mantu anda tidak sebersih rumah anda, tetapi itu
adalah rumahnya. Kesalahan yang paling fatal dari seorang Ibu Mertu
apabila masih menyimpan kenang-kenganan ataupun foto dari gadis
mantan kekasih puteranya yang dahulu.

Aneh tapi nyata hubungan antara mantu laki dengan ibu mertua pada
umumnya jauh lebih baik daripada hubungan antara mantu perempuan dan
ibu mertua, maka dari itu tidaklah heran apabila kebanyakan mertua
perempuan merasa iri, karena puteranya lebih sering berkujung
kerumah mertuanya daripada kerumah ibu kandungnya sendiri.

Maka dari itu berbahagialah mereka yang mendapatkan mantu lelaki,
sebab secara tidak langsung; selain anda memiliki seorang putri;
anda juga telah mendapatkan tambahan seorang putera, tetapi
kebalikannya bagi mereka memiliki mantu perempuan, mereka akan
merasa kehilangan seorang putera. Ia merasa seakan-akan puteranya
itu telah direbut oleh perempuan lain.

Mungkin hanya Adam dan Hawa saja yang tidak pernah mengalami masalah
dengan Mertua.

CintA KAsih

BOhong kalau ada orang yang mengatakan, kita tidak butuh CINTA KASIH.
Tanpa cinta-kasih manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang utuh.

Bahkan ada yang mengatakan Cinta Kasih bisa dibeli, cinta tidak akan bahagia kalau tanpa uang. Itulah kata2 sekumpulan orang yg belum mengerti arti cinta-kasih. Mereka selalu berpedoman bahwa dengan bersedia membayar maka cinta-kasih akan didapat. Dengan uang bisa beli Cinta Kasih !

Ada sikap yang sangat keliru pada orang2 demikian,mereka berpendapat dengan uang, dengan kepandaian, dengan kekuasaan akan membuat manusia bahagia. Kenyataan dan pengalaman menunjukkan persis yg diperoleh sebaliknya. Semua itu tidak mampu menjadi pedoman dan dasar kebahagiaan Sejati !
Tapi justru hanya memberikan kebahagiaan sementara.

Problem itu bukan terletak pada fakta bahwa kekayaan (Money), kepandaian dan kekuasaan itu buruk, tapi masalahnya terletak pada keinginan manusia yg menghendakinya tanpa sikap dan rasa cinta kasih (LOVE).

Tanpa Cinta Kasih, manusia memang tidak manusiawi lagi termasuk dalam segala kehendaknya. Jika manusia menghendaki kebahagiaan, tentu harus didasari Cinta Kasih, cinta kasih tidak memerlukan biaya, yg dibutuhkan adalah CINTA-KASIH ! Semoga mulai saat ini kita mau mengerti, menerima dan berbuat KASIH (LOVE) terhadap teman, sesama manusia tanpa membedakan suku, agama, warna kulit, tingkat kepandaian, kekayaan (Money), maka disanalah akan mulai tumbuh benih itu yaitu : CINTA-KASIH (LOVE)

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih (LOVE), aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih (LOVE), aku sama sekali tidak berguna.

Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih (LOVE), sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. (Sumber Alkitab)