Rabu, 27 Februari 2008

mencintai atau dicintai

Setiap manusia terlahir dengan garis yang telah ditentukan oleh Tuhan, baik itu kepahitan hidup ataupun kebahagiaan dalam hidup. Semua itu bermakna bagi manusia itu sendiri, namun terkadang manusia hanya berpikir jika Tuhan memberikan kita cobaan, maka tidak jarang dari kita merasa bahwa TUhan Tidak adil dan tidak sayang kepada hamba-NYA yang kecil ini. Rintihan dan kemarahan hati adalah suatu emosi yang tertuang yang meledak-ledak dengan dahsyatnya disaat kita tidak mampu mengungkapnya kepada orang lain, entah karena kita takut dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengungkapkannya atau munkin kita sengaja tidak ingin mengungkapkannya secara langsung karena tidak ingin menyakiti seseorang dengan lidah yang tidak bertulang ini. Dengan mengandalkan emosi semua yang diungkapkan secara langsung menjadi tidak terarah, semua kata-kata sampah yang seharusnya terkunci menjadi meledak dengan liarnya.

Mencintai atau dicintai memerlukan pengorbanan yang sangat besar, yang terkadang sungguh TIDAK ADIL!!!! Lalu apa yang harus kita lakukan?
Banyak jawaban untuk itu semua dan setiap orang pasti punya jawaban yang berbeda. Yang terpenting adalah dengan tidak menghilangkan segala kuasa Tuhan, itu adalah tindakan seorang yang berjiwa besar. Kebanyakan manusia telah mengecap segala kepahitan hidup ini, air mata dan isak tangis, kekosongan pikiran, kehilangan harapan, ketidak berdayaan dan merasa tidak berarti bahkan merasa seperti menjadi orang yang paling bodoh diseluruh jagad ini. Itu adalah wajar karena kita adalah mahluk kecil, mahluk yang tidak akan mampu untuk berdiri sendiri.

Sadarlah cintaku, kamu tidak sendiri, ada aku dan orang tua disekelilingmu yang akan memegang erat tanganmu. Yakinlah seberkas sinar akan datang dan menerangi kegelapan yang ada, tepat di suatu titik, titik dimana kau akan mengerti

Tidak ada komentar: