Jumat, 29 Februari 2008

menyerahkan hadiah kehidupan

Kamu baru saja membuka mata sesaat, tetapi kini ingin tidur lagi. Kuharap kamu membuka mata anda dan melihat padaku. Anakku, kesayanganku, malaikatku yang dikirim dari surga… inilah saat terakhir kita bersama-sama. Saat aku merengkuhmu agar dekat padaku dan merasakan tubuhmu yang kecil hangat di tubuhku, aku melihat padamu dan kamu melihat padaku. Aku merasa seakan mataku bisa merengkuhmu. Karena manusia begitu kecil, ada banyak yang harus dilihat padamu… dalam waktu yang begitu singkat. Dalam beberapa menit, mereka akan datang dan mengambilmu dariku. Tetapi sekarang ini, inilah saatnya kita bersama dan aku milikmu semata.

Pipi-pipimu masih memar karena kelahiranmu. Rasanya begitu lembut diujung jariku, bagaikan sayap kupu-kupu. Pelupuk matamu terkatup erat dalam konsentrasi. Sedang bermimpikah kamu? Kamu memiliki begitu banyak bulu mata tetapi aku ingin mengukir semuanya di dalam kenanganku. Aku tak ingin melupakan apa pun ttg kamu. Tidak masalahkah kamu bernafas begitu cepat? Aku tak tahu apa-apa ttg bayi- aku mencintaimu dengan segenap hatiku. Aku mencintaimu begitu dalam sehingga tak ada cara untuk mengungkapkannya kepadamu. Aku berharap suatu hari nanti kamu akan mengerti. Aku menyerahkan kamu karena aku mencintaimu. Aku ingin dalam hidupmu kamu memiliki segala yang tak kumiliki dalam kehidupanku- rasa aman, kasih, kegembiraan dan penerimaan. Aku ingin kamu dicintai sebagaimana adanya.

Aku berharap aku bisa memasukan kamu kembali ke dalam diriku-aku belum siap membiarkan kamu pergi. Aku bisa tetap mempertahankan kamu seperti ini selamanya dan tak pernah mengahdapi hari esok-akan baikkah begitu? Tidak, aku sadar segalanya hanya akan menjadi beres bila aku membiarkanmu pergi. Hanya saja aku tidak berharap merasakan hal semacam ini. Aku tak tahu kamu bisa menjadi begitu indah dan sempurna. Aku merasa seakan jantungku direngut dari tubuhku, tepat melalui kulitku. Aku tak tahu aku akan merasakan kepedihan yang sedemikian.

Esok ayah dan ibumu akan datang ke rumah sakit untuk mengambilmu, dan kamu akan memulai hidup barumu. Aku berdoa supaya mereka bercerita padamu ttg diriku. Aku berharap mereka akan tahu betapa gagahnya aku. Aku berharap mereka akan mengatakan padamu betapa aku mencintaimu karena aku tak akan muncul untuk menceritakannya kepadamu. Aku akan menangis setiap hari di dalam hati karena aku akan sangat merindukanmu. Aku harap aku akan melihatmu lagi suatu hari nanti. Aku ingin kamu tumbuh dewasa, menjadi kuat dan indah, dan mendapatkan semua yang kamu inginkan. Aku ingin kamu mempunyai rumah dan keluarga. Aku ingin kamu mempunyai anak-anakmu sendiri yang cantik seperti dirimu di suatu hari nanti. Aku harap kamu akan mencoba mengerti dan tidak marah padaku.

Si perawat masuk ke dalam ruangan dan menggapaikan tangannya padamu. Akan kubiarkankah kamu pergi? Aku dapat merasakan jantungku berdegup kencang dan akhirnya kamu membuka mata. Kamu melihat kemataku dengan penuh percaya dan murni. Hati kita pun bertaut. Aku memberikan dirimu pada perawat. Aku merasa seakan aku mati. Selamat jalan, bayiku- sebagian hatiku akan bersamamu selalu dan selamanya. Aku mencintaimu, aku menyayangimu…. Aku mencintaimu………

Tidak ada komentar: